SEJARAH NAMA KOTA POSO DAN DANAU POSO

.
.
Ini hasil kesimpulan saya setelah membaca De Bare’E Spekendre Toradja van midden celebes karya A.C.Kruyt, dan bisa dipublikasikan,
.
.
–Napu itu adalah Sigi Toradja, karena terletak di daerah Sigi dan berbahasa Napu,
.
.

.

 

PAMONA TIDAK SAMA DENGAN SUKU BARE’E (BARE’E-STAMMEN)

.

 

.

SEMUA PAMONA BERAGAMA KRISTEN DAN SUKU BARE’E BERAGAMA ISLAM DAN MOLAMOA (BERTUHAN PUEMPALABURU),

.

PAMONA, TO PAMONA, ATAU NTO PAMONA, ATAU SUKU PAMONA, PAMONA SUKU PALSU DAN PAMONA BUKAN NAMA SUKU, PAMONA TIDAK SAMA DENGAN SUKU BARE’E

.

Pada tahun 1800an, tokoh Hindia Belanda, Adriani dan Kruyt dalam buku mereka yang berjudul De Bare’e-sprekende Toradja’s van Midden-Celebes menyebutkan suku Bare’e (Bare’e-Stammen) Sebagai Suku Asli pemilik wilayah Grup Poso-Tojo, Toraja Poso-Tojo, atau Toraja Timur (Toradja Bare’e) dengan Bahasa Bare’e (Bare’e-Sprekende) sebagai bahasa asli di wilayah tersebut.

.

Pamona berasal dari Nama suatu Desa yaitu Desa Pamona (Dorp Pamona), dan setelah terjadi Peristiwa Watu Mpogaa (WatuMpogaa atau Vatu Mpogaa) penduduk Desa Pamona kemudian tinggal di wilayah Wotu, Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dan kemudian di wilayah Wotu, Luwu Timur, orang-orang dari Desa Pamona tersebut menamakan Penduduk mereka dengan Nama To Lampu, To Lompoe, atau To Tawaelia.

 

Jadi Pamona bukan nama suku ataupun Bahasa tetapi hanya nama Desa, yaitu Desa Pamona (Dorp pamona), karena pada buku De Bare’e-sprekende Toradja’s van Midden-Celebes halaman 119, menyebutkan suku Bare’e (Bare’e-Stammen) Sebagai Suku Asli pemilik wilayah Grup Poso-Tojo, Toraja Poso-Tojo, atau Toraja Timur (Toradja Bare’e) dengan Bahasa Bare’e (Bare’e-Sprekende) sebagai bahasa asli di wilayah tersebut.

.

Dan Sesuai Pelajaran di Semua SEKOLAH BELANDA kristen di wilayah poso – todjo mengajarkan bahwa penduduk desa pamona dikenal dengan nama To Lampu atau To Lompoe dan tidak pernah mengajarkan pamona adalah nama suku karena Desa pamona (Dorp Pamona) telah terjadi WATU MPOGAA. 

LIHAT SUMBER DI : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Watu_Mpogaa

.

.

👉🏻 Pertanyaan :

Kalau mereka yang bernama Pamona tersebut masih berani menamakan Pamona adalah nama suku, coba tanyakan siapa penyebar agama kristen pertama di Kabupaten Poso, dan bagaimana orang-orang yang menamakan diri mereka Pamona bisa beragama Kristen ? 

.

👉🏻 Jawaban :

Karena semua Buku Referensi atau Daftar pustaka berasal dari buku-buku sejarah Belanda , dan semua buku buku sejarah Belanda tersebut menyebutkan bahwa Pamona berasal dari Nama suatu Desa yaitu Desa Pamona (Dorp Pamona), dan setelah terjadi Peristiwa Watu Mpogaa (WatuMpogaa atau Vatu Mpogaa) penduduk Desa Pamona kemudian tinggal di wilayah Wotu, Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Untuk lebih jelas lihatlah : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Van_Heiden_Tot_Christen

.


.
.
@KAK day_

.

• TORADJA VERSI BELANDA ARTINYA ADALAH ORANG PRIBUMI !!!! (Toradja a netherland version is a native people !!!!)
.
.
.
• TORAJA VERSI BELANDA ADALAH TORADJA ATAU ALFOUREN ATAU ORANG PRIBUMI, Orang Pribumi yang dimaksud adalah Suku Bare’e yang pada waktu itu tidak teridentifikasikan oleh Belanda, dan juga Orang Pribumi yaitu Suku Pamona yang dijelaskan oleh A.C.Kruyt dengan legenda Watumpogaa di Desa Pamona, dan
• TORAJA VERSI BUGIS ADALAH TORAJA ATAU TO RIAJA ATAU ORANG YANG TINGGAL DI ATAS.

.

” SEBELUM TAHUN 2002 KOTA POSO DAN AMPANA MASIH SATU KABUPATEN, YAITU KABUPATEN POSO, DAN KABUPATEN POSO SEBELUM TAHUN 2002 KERAJAANNYA ADALAH KERAJAAN TOJO. “

SUKU PAMONA BUKAN SUKU BARE’E KARENA TIDAK MUNGKIN SATU SUKU DIKUASAI DUA KERAJAAN, APALAGI SUKU PAMONA BERBAHASA TA’A, TETAPI DI LUWU TIMUR BAHASA TA’A DISEBUT BAHASA BARE’E.

KEDATUAN LUWU BERNIAT MENDAPATKAN POSO DENGAN CARA YANG TIDAK HALAL DENGAN MENGADAKAN SUATU CERITA BAHWA POSO ADALAH MILIK KEDATUAN LUWU SEJAK ORANG DARI LANGIT ATAU TO LAMOA YANG BERNAMA LASAEO ATAU DIBILANG KEDATUAN LUWU DENGAN NAMA LASAEO PUA MONA ADALAH DATU LUWU YANG PERNAH BERTAHTA DI KERAJAAN PAMONA, BAGAIMANA BISA SEORANG DARI LANGIT ATAU TO LAMOA BISA DIKETAHUI ASAL-USULNYA, ITU NAMANYA PENGHINAAN TERHADAP CERITA RAKYAT KAYORI DARI TO LAMOA LASAEO, APALAGI PAMONA TERSEBUT BUKAN KERAJAAN TETAPI SUATU DESA, KITA BANDINGKAN DENGAN ARUMPONE TO MANURUNGE RI MATAJANG MATA SILOMPOE YANG SAMPAI SEKARANG TIDAK DIKETAHUI ASAL-USULNYA SEHINGGA ARUMPONE TERSEBUT DISEBUT TO MANURUNG (ORANG DARI LANGIT;BUGIS), DAN LALU KENAPA SAMPAI ADA PERISTIWA MONANGU BUAJA YANG DILAKUKAN OLEH KEDATUAN LUWU KEPADA KELOMPOK SUKU BARE’E TO ONDA’E DI TANA POSO ???? PERISTIWA MONANGU BUAJA TERJADI JAUH SETELAH SEJARAH SAWERIGADING, DAN TERBUKTI KEDATUAN LUWU MELAKUKAN PENIPUAN DAN KEBOHONGAN KEPADA RAKYAT INDONESIA, HAL TERSEBUT TERBUKTI DARI :

WWW. JEJAK LUWU SAWERIGADING DI TANA POSO

DAN PELAJARI JUGA SEJARAH KALAHNYA DATU LUWU OLEH I DORI DATU PAMONA, SEWAKTU PERISTIWA WATUMPOGAA DI DESA PAMONA, DATU LUWU SUDAH KALAH TETAPI KENAPA MASIH MENGAKUI BAHWA POSO ADALAH MILIK KEDATUAN LUWU :

WWW. I DORI MENGALAHKAN DATU LUWU

DAN TIDAK ADA NYA ORANG LUWU YANG TINGGAL DI POSO, SEJAK DULU SAMPAI SEKARANG MAKA SANGAT ANEH KALAU WILAYAH POSO ADALAH WILAYAH KERAJAAN LUWU.

SEJARAH POSO TAHUN 1905 YANG ASLI :

WWW. SEJARAH POSO TAHUN 1905

, TERNYATA HAL TERSEBUT JUGA DILAKUKAN KEDATUAN LUWU UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHWA SUKU PAMONA ADALAH BERASAL DARI PROPINSI SULAWESI SELATAN BUKAN DARI PROPINSI SULAWESI TENGAH.

====================

====================

💓💓💓💓

SEJARAH NAMA KOTA POSO DAN DANAU POSO

💓💓💓💓

oleh : Hidayat Muslaini

.

.

.

.

TINJA PATA SULAPA terdiri atas empat penguasa wilayah suku bare’e dan suku taa, wilayah : to lalaeyo (baree), to tora’u (baree), to lage (bare’e) , dan to rato bongka (taa).
.
.
Suku bare’e di wilayah to lage :
Wajib diingat juga , Suku Bare’e di wilayah to lage (tana poso) melalui TINJA PATA SULAPA , yaitu arung lage – marompa, bahwa to lage sebelum bergabung ikut To Balanda, jasa-jasanya pernah mendirikan kerajaan Tojo yang dipimpin oleh sepupu arumpone latemasonge yaitu Pilewiti, setelahnya tahun 1905 Suku bare’e to lage berkhianat ke belanda, dan berkhianat bukanlah suatu kebanggaan, tetapi buatlah seperti arung lage – marompa yaitu mendirikan suatu kerajaan bagi suku bare’e dan suku taa (ampana) yaitu Kerajaan tojo, karena kerajaan tojo adalah bukti nyata bahwa To Lage pernah mendirikan kerajaan besar dan luas wilayahnya , yaitu kerajaan tojo.

.

WATU MPOGAA , WATUMPOGAA, adalah batu yang dipergunakan untuk mengatur sub. suku – sub. suku pamona di wilayah poso dan tojo.

Sub. Suku Pamona yang diatur pada Watumpogaa YAITU To Loewoe, To Bada, To Mori, To Ondae, To Napu, Orang Sausu, dan Orang Parigi.

screenshot_2020-10-06-15-04-08-332_com.opera_.mini_.native

Pada awalnya, ada suatu wilayah yang dinamakan dengan nama POSSO atau POSO, yang penyebutannya dalam bahasanya suku bare’e, wilayah tersebut dinamakan dengan nama TANA POSO, sehingga danau yang berada di tengah-tengah Tana Poso disebut dengan nama Danau Poso.

Sejak Tahun 1770 Semua Wilayah Kekuasaan empat penguasa Suku Baree yaitu TINJA PATA SULAPA dari Sausu sampai Tanjung Pati-pati diambil alih oleh KERAJAAN TOJO, termasuk wilayah Kota Poso juga adalah termasuk wilayah Kerajaan Tojo, apalagi dengan melihat penduduk asli kota poso adalah Suku Bare’e.

TANA POSO MERUPAKAN TEMPAT TINGGAL BERBAGAI MACAM SUKU,

dan suku yang paling berkuasa di tana poso adalah suku to kadambuku dengan kepala sukunya yang terakhir di jaman belanda yaitu papa i melempo atau disebut juga gaweda,

suku to kadambuku adalah suku bawahan kerajaan tojo karena diwajibkan melakukan mobalusala setiap tahun sekali yaitu menyerahkan 200 sampai 400 tandan padi setiap tahun sekali kepada kerajaan tojo , dan suku to kadambuku selain bawahan kerajaan tojo, suku to kadambuku juga selalu dipercayakan oleh suku-suku di tana poso untuk melakukan berbagai macam perundingan dengan suku-suku dan bangsa di luar tana poso.

SEJARAH DANAU POSO :

Menurut urutan kejadiannya yang pertama terbentuk adalah Suatu tempat atau wilayah ditengah daratan yang tanahnya mudah pecah yang tanah tersebut dinamakan Poso, dinamakan Poso yang dalam bahasa BareE-Nya artinya pecah,

lalu setelah daratan itu pecah terbentuklah sebuah lubang yang besar yang terisi air dan kemudian membentuk sebuah Danau, yang Danau tersebut dinamakan Danau Poso,

Air dari Danau poso adalah Air tawar, yang kemudian Air dari Danau Poso tersebut tumpah melalui sungai-sungai dan kemudian Salah satu Sungai yang berukuran besar tersebut airnya menuju sampai ke laut.

.

SEJARAH KOTA POSO :

Lalu sejarahnya berlanjut, Tidak berapa lama banyak orang dari Suku Bare’e mendirikan rumah disekitar danau, sungai dan laut tersebut, dan untuk mempersatukan Orang-orang yang tinggal di Sekitar Danau, Sungai, dan Laut tersebut maka didirikan Sebuah Tempat atau Kota tepat diujung bertemunya air dari Sungai dan laut tadi yang juga dinamakan Poso atau arti istilah dari POSO ITU ADALAH MEMPERSATUKAN, KUAT DAN MENGIKAT.

.

PENGERTIAN POSO MENURUT HIDAYAT MUSLAINI

.
Jadi Pengertian Poso Menurut Hidayat Muslaini ada 2, yaitu :

Arti kata Poso dilihat dari Sejarah terbentuknya Danau Poso, Poso itu Artinya Pecah,

dan jika dilihat dari Sejarah Terbentuknya Kota Poso, Poso itu Artinya Mempersatukan, kuat, dan mengikat.

.

.

Terbukti bahwa bahasa di poso dan di tojo adalah memiliki satu bahasa yaitu bahasa bare’e, dan penduduk Asli Kota Poso adalah Suku Bare’e, karena hanya Suku Bare’e yang menggunakan bahasa bare’e.

INI TULISANNYA :

eene wijze waarop men den ziekteduivel bant; inogantji, mogasi = tollen). In woorden als iroe en igoe = houten lepel om rijst te scheppen, zien wij, dat de g wel in de plaats van de r treedt, terwijl omzettingen als engo en ongé — neus, kalewa en kawali (Maleisch klewang), ook voorkomen.

Het dialect van de Togian-eilanden vertoont nu eens meer overeenkomst met het Pososcli, dan weer met het Parigisch, terwijl ik tot nu toe in het Todjosch slechts kleine verschilpunten met het Pososch heb opgemerkt. De inlander zegt ook algemeen dat Todjo en Poso ééne taal hebben. (1)
Aan het strand bedient men zich van een patois uit allerlei dialecten samengesteld; men weet zelf niet van welk dialect dit of dat woord is. Kent men dit,….dst
.
.
Artinya :
cara di mana penyakit iblis dilarang; inogantji, mogasi = berputar). Dalam kata-kata seperti iroe dan igoe = sendok kayu untuk membuat nasi, kita melihat bahwa g itu mengambil tempat dari r, sementara konversi seperti engo dan unne-nose, kalewa dan kawali (Malayan klewang), juga terjadi.

Dialek Kepulauan Togian lebih mirip dengan Pososcli, kemudian ke Parigian,sedangkan saya sejauh ini hanya memperhatikan perbedaan kecil dengan Pososch di Todjosch. Penduduk asli juga mengatakan secara umum bahwa Todjo dan Poso memiliki satu bahasa. (1)
Di pantai Anda menggunakan patois yang terdiri dari semua jenis dialek; mereka tidak tahu sendiri dialek apa itu kata ini atau itu. Apakah ini diketahui,….dst.

.

DAN ITU BISA DIARTIKAN ORANG ASLI TERSEBUT ADALAH ORANG BAREE KARENA DISEBUTKAN :

“…..De inlander zegt ook algemeen dat Todjo en Poso ééne taal hebben. (1) “,

Artinya : “….Penduduk asli juga mengatakan secara umum bahwa Todjo dan Poso memiliki satu bahasa. (1) “

, JADI YANG MENJADI PATOKAN PENELITIAN DI WILAYAH POSO KOTA SAAT ITU ADALAH TOJO DAN TOJO ITU SUKU ASLINYA ADALAH SUKU BARE’E.

.

.

Dan Hasil Dari Penelitian oleh Nicolaus Adriani dan rekannya Albertus Christiaan Kruyt tersebut menghasilkan Sebuah Buku yang Berjudul ” De Bare’e-sprekende Toradja’s van Midden-Celebes “ atau arti dari buku tersebut yaitu Orang Toraja yang Berbahasa Bare’E di bagian Tengah Sulawesi,

Bukan ” De Pamona-sprekende Toraja’s van Midden-celebes ” atau Bukan ” Orang Toraja yang Berbahasa Pamona di bagian Tengah Sulawesi “

.

And Results From Research by Nicolaus Adriani and colleague Albertus Christiaan Kruyt who produced a book titled “De Bare’e-sprekende Toradja van Midden-Celebes” or the meaning of the book is TheToraja People Speaks Bare’E Language in the Central part of Sulawesi.

.

De Bare’e-sprekende Toradja’s van Midden-Celebes adalah sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1912 oleh ahli bahasa dari Belanda, Nicolaus Adriani dan rekannya Albertus Christiaan Kruyt. Buku ini berfokus mengenai kehidupan Suku Toraja dan juga Dialek Bare’E yang ada di Sulawesi.

.
JADI DARI BUKU CATATAN BELANDA TERSEBUT BISA DITARIK KESIMPULAN BAHWA ” ORANG SUKU ASLI DAN BAHASA DAERAH YANG DIPAKAI DI POSO DAN TOJO PADA TAHUN 1892 ADALAH SUKU BAREE DAN BAHASA BAREE. “

.

(#kakday)

BUKU PILOT SENSUS PENDUDUK 2020 : BAHASA PAMONA (TAA) , DAN BAHASA BARE’E (BAREE) ADALAH TIDAK SAMA

Menurut data resmi pemerintah pusat, buku pilot sensus penduduk 2020, bahasa pamona tercatat dipemerintah dengan nomor kode 05420 bahasa pamona, dan bahasa bare’e yang digunakan suku bare’e dengan nomor kode 05141 bahasa bare’e .

lihat dibawah :

sumber :

www. Buku pilot sensus penduduk 2020 . COM

.

.

SEJARAH YONDO PAMONA ATAU DISEBUT JEMBATAN TENTENA

.
.
Yondo Pamona (Yondo arti bareE dan Pamonanya = Jembatan) tetapi nama danaunya adalah danau poso
.
.
Disebelah kiri yondo pamona ada suatu tempat yang konon ada Nenek moyang asal usul orang pamona berasal yaitu saingan dari Watumpogaa

—>>> APAKAH MUNGKIN ORANG YANG HIDUP DALAM MODERENISASI MAMPU HIDUP BERSAMA BUAYA ????

coba lihat jembatan tentena di kota tentena, sangat dekat dengan rumah penduduk.
bagaimana dengan buayanya ????

.

.

BUAYA DI DANAU POSO

.

.

Sampai sekarang Buaya didanau poso masih dipertanyakan ada tidaknya,

DARI KESAKSIAN ORANG BELANDA YANG MENGUASAI TANA POSO TAHUN 1905 SAMPAI 1942, MENGENAI BUAYA :

KATA N. ADRIANI DI BUKUNYA YANG BERJUDUL POSSO, HAL 32 :

” Het eenige menschenverslindende dier is de krokodil.
De monden der rivieren, de benedenloop der groote
rivieren (zooals de Posso) en het Posso-Meer zijn vol
krokodillen. “
.
Itu artinya : ” Di Kota Poso yang terletak di bagian mulut sungai, dan hilir sungai poso, banyak sekali didapat buaya, dan Juga di Tentena yang terletak di Danau Poso, juga banyak buaya.
Sehingga bagaimana mungkin 2 kota besar di Tana Poso dihuni oleh manusia, karena danau poso dan sungai poso dipenuhi oleh buaya. “
dan karena banyaknya buaya didanau poso dan kadang sampai ke kota poso tersebut maka jika buaya ada di danau poso maka dapat ditarik kesimpulan, kehidupan manusia dimulai dari daratan Tojo lalu manusianya memenuhi sampai ke tana poso, karena daratan tojo yaitu To Lalaeyo, To tora’u, To bongka, dan seperempat to lage (DAN KEMUDIAN SEMUA WILAYAH TANA POSO DISEBUT TANA NTO LAGE) itulah kehidupan manusia khususnya di tahun 1770 yaitu kerajaan tojo yang melalui TINJA PATA SULAPA wilayahnya sampai ke tana poso !!!!

KOTA POSO TAHUN 2015 DIKELILINGI SUNGAI POSO

Kota Poso dialiri sungai poso yang aliran sungainya mengitari kota poso sehingga kota poso dijaman penjajahan belanda tahun 1905 susah untuk berkembang, sehingga Belanda yang menguasai teknologi pembuatan jembatan membuatkan jembatan untuk menghubungkan beberapa daratan yang terpisahkan oleh sungai-sungai dan danau di tana poso.

.
.

Jembatan Pamona dibuat tahun 1930-an

.
.
Rencana pemerintah mengganti jembatan Pamona yang terbuat dari kayu dengan model baru dan berbahan beton mendapat tentangan dari masyarakat. Pasalnya, jembatan yang dibuat sejak tahun 1930-an ini memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi bagi orang Poso. “Kami akan melawan upaya menghilangkan sejarah Mesale (gotong royong-red) orang Poso yang diperlihatkan ketika membangun jembatan Pamona itu,” kata Jimmi Methusala, anggota individu (non-struktur) Walhi, yang juga salah pegiat sosial di Kabupaten Poso, dalam rilisnya, Sabtu (24/2/2018).

Sumber :

jurnalsulawesi.com/warga-tolak-perubahan-jembatan-pamona/
.
.
Jembatan Pamona dulunya sangat sering disebut JEMBATAN TENTENA

Sumber :

posomori.com/jembatan-tentena-105-tahun-lalu/
.
.

ARTI DARI NAMA KOTA TENTENA

.

.
Kata “Tentena” umumnya dipakai masyarakat untuk menjelaskan kepada orang lain terkait daerah asalnya. Dengan menyebut kata “Tentena” sebagai daerah asal, maka individu itu dapat diketahui dari mana asalnya meski pun individu tersebut bukan berasal dari Tentena.
Sejak awal tahun 1940-an, masyarakat dari 38 desa di sekitaran Tentena menganggap diri mereka sebagai masyarakat Tentena.
.
Nama “Tentena” lebih dikenal oleh masyarakat di Sulawesi umumnya dan ini sudah berlangsung lama, sejak Tentena memiliki kejayaan di masa lalu, yang secara khusus berkaitan dengan pembentukan pasar tradisional mula-mula atau disebut dengan “Pasar Subuh”, sehingga nama dari salah satu wilayah administratif kecamatan Pamona Puselemba dipakai sebagai identitas dari seluruh masyarakat yang bermukim pada wilayah kecamatan tersebut.
.
.

SUMBER :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tentena

.

.

SUKU BARE’E LEBIH DULUAN TINGGAL DI POSO DARIPADA SUKU PAMONA (SUKU TO PAMONA)

.

.

Suku Bare’E lebih duluan tinggal atau menempati Kota Poso daripada Suku Pamona, karena Wilayah Kota Poso adalah Wilayah Kelompok Suku Bare’E To Pebato, dan dengan adanya Danau Poso yang diberi nama Danau Poso padahal didekat situ ada Watu Mpoga’a yang menjadi dasar atau sumber dari terbentuknya Suku Pamona atau biasa disebut ALBERT SCHRAUWERS dengan nama To Pamona.

.

.

ANTARA PAMONA DAN POSO
.
.

TA LASA Seorang Kepala Distrik Lage (distriktshoofd van Lage) yaitu Jabatan yang diberikan dengan menggunakan Sistem Pemerintahan Belanda dan Kalau Menggunakan Sistem Pemerintahan Indonesia yaitu Pejabat Setingkat Bupati, TA LASA ADALAH ORANG KEPERCAYAAN BELANDA, DAN TA LASA SAJA LEBIH MEMILIH TO POSO DARIPADA ORANG PAMONA, INILAH PENGERTIAN POSO DAN TO POSO VERSI TA LASA,

POSO VERSI TALASA :
Maklumat TALASA yaitu, Maklumat tertulis tersebut disampaikan pada 11 Mei 1947 di kantor Kepala Pemerintahan Negeri di Poso :
.
“Tasi Tomini Bare’e kuwaya, ndi kamaimo to Gorontalo, to Manado, to Bugis, to Siwa, dll. Paikanya ane bare’e nDitubunaka Ada mami nDipewalili riTanami, Ane nDipapolepe daa riTana Mami da kairi mPoasu Komi”.

Artinya:
“Laut Tomini saya tidak pagari, silahkan datang orang dari Gorontalo, Manado, Bugis, Cina, dll. Dengan ketentuan kalau kalian tidak menghormati adat kami, silahkan pulang ke daerah asal masing-masing dan jika kalian menumpahkan darah di tanah kami, maka kami akan mengusir kalian dari tanah kami.”
Kesimpulannya bahwa Orang Poso menerima siapa saja yang ingin berdomisili di Poso apalagi mau membangun Poso; orang itu akan disebut To Poso atau Orang Poso.
.

.

DAN TEORI ORANG POSO MENURUT HIDAYAT MUSLAINI :

”ORANG POSO IALAH ORANG SUKU BAREE YANG BERASAL DARI KOTA POSO YANG ORANG TERSEBUT SUDAH ADA SEJAK DANAU POSO DINAMAKAN DANAU POSO.”

.

DI PETA KITA MELIHAT BAHWA DANAU POSO SUDAH DINAMAKAN DANAU POSO, PADAHAL KOTA TENTENA ATAU PAMONA LEBIH DEKAT DENGAN DANAU POSO TERSEBUT,

SEHINGGA DAPAT DIAMBIL KESIMPULAN BAHWA YANG MEMBERI NAMA DANAU POSO ADALAH ORANG SUKU BAREE YANG TINGGAL DI POSO YANG BERASAL DARI KOTA POSO, ITU ARTINYA ORANG BAREE YANG TINGGAL DI POSO SUDAH DARI DULU ADA, TERBUKTI DANAU POSO DINAMAKAN DANAU POSO !!!!

.
.

🇮🇩🇳🇱 The Historical origin of the map of luwu’s claim of tana poso 1905 !!!!
.
.
.
.
diambil dari dokumen laporan pemerintah belanda….
📖 DE MINAHASA * * * *
EN EENIGE ANDERE STREKEN
DER RESIDENTIE MENADO * 📖
.
adalah sebuah Dokumen Laporan Belanda Mengenai Wilayah Residen Menado yang dibuat oleh E. J. JELLESMA RESIDEN LAMA MENADO TAHUN 1892—1903.

71532202_2689203164469746_2442150298932740096_n

.
.
👑 PEMERINTAH BELANDA MEMBATALKAN KLAIM KEDATUAN LUWU ATAS TANA POSO 👑
.
.
.
.
📖 DE MINAHASA * * * *
EN EENIGE ANDERE STREKEN
DER RESIDENTIE MENADO * 📖
EENIGE AANTEEKENINGEN OP HET VOOR KOMENDE IN HET WERK VAN DEN HEER
H. VAN KOL, LID VAN DE TWEEDE KAMER
DER STATEN-GENERAAL,
„UIT ONZE KOLONIËN”
DOOR
E. J. JELLESMA,
OUD-RESIDENT VAN MENADO (1892—1903).
.
.
.
.
📖 PAGE 215 :
.
.
.
II. DE RIJKJES AAN DE TOMINI-BOCHT.
.
.
.
📖 handelingen ter zake met Todjo waren bij mijn aftreden nog niet afgeloopen.
In de laatste jaren maakt de Vorst van Loewoe aan spraak op de geheele Posso-streek tot aan de Golf van Tomini.
Als controleur en later ook als Assistent-Resident van
Gorontalo, heb ik nooit gehoord van die aanspraken van
Loewoe; evenmin volgens zijn stellige verklaring dat de Heer Dr. J. G. F. RIEDEL, die ruim 13 jaren aan het
hoofd der assistent-residentie Gorontalo heeft gestaan.
.
Wel trachtten de Radja’s van Parigi en van Todjo
hun invloed in Posso uit te breiden en aldaar gezag
uit te oefenen. Toen het Gouvernement zich echter
meer met de Tomini-Bocht ging bemoeien, werd aan
die pogingen van Todjo en Parigi een einde gemaakt
en die Radja’s verboden zich met de aangelegenheden
in Posso te bemoeien.
.
Eerst toen begon Loewoe zich te roeren en te trachten aldaar vasten voet te krijgen.
M. i. is het nog volstrekt niet zoo zeker dat de aan spraken van Loewoe als geldig moeten worden beschouwd.
.
Intusschen is het dringend noodig in het belang van
de goedaardige Possosche Alfoeren, dat zij zoo spoedig mogelijk onttrokken worden aan den verderfelijken invloed
van de Loewoeërs, en moet het toegejuicht worden, dat de Regeering het plan koestert met Loewoe in onder￾handeling te treden om geheel afstand te doen van zijne
aanspraken op de Posso-streek.
De Heer VAN KOL heeft de zaak POIDARAWATI weder
te berde gebracht, doch die niet juist voorgesteld.
Toen de voorganger van den tegenwoordigen Radja
van Mooeton (DAENG MALINO) overleed, liet hij slechts minderjarige zoons achter. Op verzoek van de weduwe ….END OF PAGE 215.

72389415_2689203161136413_6173203391288705024_n

.

DARI CATATAN PEJABAT BELANDA DIATAS DAPAT DIKETAHUI, ORANG-ORANG LUWU BARU TAHUN 1905 MENUNTUT DAN MENG-KLAIM TANA POSO SEBAGAI WILAYAH DARI KEDATUAN LUWU, SEHINGGA DALAM SEJARAH BELANDA DI TANA POSO DIBUATKAN SUATU PETA TAHUN 1905 YANG MEMUAT TANA POSO YANG DIKLAIM OLEH LUWU MELALUI MONANGU BUAJA.

.

PETA TERSEBUT ADALAH :

74484773_2846453252055248_488205127195295744_n

.

hati-hati penipuan yang dilakukan oleh orang-orang luwu….
👑 ” TIDAK ADA ORANG LUWU DARI WOTU YANG BOLAK-BALIK DARI WOTU (LUWU TIMUR) KE MOROWALI ATAUPUN KE KABUPATEN POSO !!!! ”
.
.
.
.
👑 HASIL KESIMPULAN SAYA DENGAN MENGAMBIL SAMPEL ORANG-ORANG YANG DI MOROWALI, BUNGKU TENGAH, DAN DI KOTA POSO :
.
” KESIMPULAN SAYA ADALAH, TIDAK ADA ORANG LUWU DARI WOTU YANG BOLAK-BALIK DARI WOTU ,LUWU TIMUR KE MOROWALI ATAUPUN KE KABUPATEN POSO,
.
BANDINGKAN DENGAN BANYAKNYA ORANG BARE’E YANG DARI AMPANA KE MOROWALI ATAUPUN KE POSO, JADI BENAR HANYA KARENA MONANGU BUAJA, LUWU MENG-KLAIM WILAYAH TANA POSO TAHUN 1905….❗❗❗❗ ”
.
.
.
JADI TERBUKTI BENAR :
🇳🇱 PESAN JELLESMA MANTAN RESIDEN MENADO KEPADA SUKU ASLI TANA POSO TERSEBUT ❗❗❗❗ 🇳🇱

.

Dan tuntutan dari Orang-orang dari Kedatuan Luwu yang mengaku berasal dari Lamusa tersebut Orang-orang luwu namakan dengan nama MONANGU BUAJA.

.

.

20200212_112412

MONANGU BUAJA OLEH ORANG-ORANG DARI LAMUSA

.

Sebagai efek dari “Sistem Monangu Buaja” yang dilakukan oleh Orang-orang yang mengaku dari Lamusa, maka pada tahun 1896 Kruyt beserta Nicolaus Adriani mengadakan perjalanan jauh yang bertujuan untuk mengecek keberadaan Pemerintah Belanda yang sedang berada di Makassar yang sedang membebaskan seluruh penduduk di tanah Poso Wilayah Bungku Morowali sampai To Pada yang pada waktu itu karena dari Sejarahnya memang hanya wilayah Mori yang masih termasuk Wilayah Kedatuan Luwu di Palopo.

Monangu Buaja adalah suatu peristiwa dimana Suku To Onda’e meminta bantuan kepada Kedatuan Luwu, karena Wilayah Suku To Onda’e hendak diserang musuh, dan sebagai imbalan Kedatuan Luwu meminta imbalan setiap 9 tahun sekali menyerahkan seorang budak kepada Kedatuan Luwu.

Dengan melihat hal tersebut dapat dilihat bahwa Monangu Buaja adalah suatu peristiwa kecil yang terjadi di wilayah Tana Poso karena hanya terjadi pada kelompok suku bare’e To Onda’e, tetapi dampak dari peristiwa Monangu Buaja masih terasa sampai sekarang karena dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak menginginkan adanya kedamaian di Tana Bare’e khususnya wilayah poso.

.

” TIDAK ADA YANG BERPIKIR SAAT ITU BAHWA MONANGU BUAJA DI PRAKTEKKAN OLEH HANYA DUA SUKU YAITU TO LAMUSA DAN TO ONDA’E, APA KEDUA SUKU TERSEBUT BISA MEWAKILI ORANG PAMONA YAA???? “

.

DARI HALAMAN 132 DAN 133 DARI BUKU DE BAREE SPREKANDE TORADJA VAN MIDDEN CELEBES :
.
.

🗿

MONANGU BUAJA🗿

.
.

🗿

” (‘) Volgens het verhaal waren de To Onda’e tegen hun heer opgestaan. De oorlog,
die hieruit was ontstaan, dreigde te eindigen met den algeheelen ondergang der
To Onda’e. Toen stond een oud man op, die aldus tot de verzamelde hoofden sprak: ;,de eenige weg, waardoor wy aan den ondergang kunnen ontkomen; is, dat eenigen
onzer rechtstreeks naar den Datoe gaan, zonder zich ergens op te houden, zooals een
krokodü recht op zyn doel af zwemt (monangoe boeadja). Zy moeten den
Datoe een slaaf aanbieden, en zich op leven of dood overgeven.” Deze raad werd
opgevolgd. Ta Moina, Jamoenta en Eoemampoe begaven zich op weg; de slaaf
Maloeëdi werd als geschenk meegenomen. Van Boeraoe af vergezelde hen Ambe Kando naar Paloppo., De Datoe van Loewoe nam de gezanten in genade aan, onder
voorwaarde, dat de To onda’e om de negen jaar een slaaf als schatting zouden
opbrengen. ”
.
.

🗿

ARTINYA :
” (‘) Menurut cerita, To Onda’e telah berdiri di hadapan tuan mereka. Perang,
yang muncul dari ancaman ini akan berakhir dengan keruntuhan umum
Untuk Onda’e. Kemudian seorang lelaki tua muncul, yang dengan demikian berbicara kepada para pemimpin yang berkumpul: “, satu-satunya cara kita dapat menghindari kehancuran; itu satu-satunya
pergi langsung ke Datoe, tanpa berhenti di mana pun, seperti satu buaya berenang ke arah tujuannya (monangoe boeadja). Mereka harus bersarang
Tawarkan budak kepada Datoe dan menyerah untuk hidup atau mati. “Nasihat ini menjadi
ditindaklanjuti. Ta Moina, Jamoenta dan Eoemampu berangkat; budak
Maluëdi dianggap sebagai hadiah. Dari Buraoe, Ambe Kando menemani mereka ke Paloppo., Datoe of Loewoe menerima utusan
asalkan To onda’e akan menjadi budak setiap sembilan tahun sebagai perkiraan
untuk menghasilkan. ”

.

Dan Setelah Kejadian tersebut Pemerintah Belanda pun semakin menduduki Kota Poso yang pada saat itu masih berupa Kota Kecil dengan jumlah penduduk yang masih sedikit, tetapi masih ada hambatan yang dirasakan oleh Pemerintah Belanda pada saat itu yaitu penguasa dan pemilik dari Kota Poso tersebut yaitu Kerajaan Tojo.

.

.

—====—

TAHUN 1890-AN, DI TANA BARE’E WILAYAH POSO YANG DIKUASAI BELANDA

—====—

.
.

ISTILAH KERAJAAN LAGE ITU MUNCUL DAN BERASAL DARI SISTEM LANDSCHAP YANG DIPRAKTEKKAN OLEH BELANDA DI WILAYAH POSO, YANG MANA SETIAP LANDSCHAP DI PIMPIN OLEH SEORANG PRIBUMI DENGAN GELAR YANG DIAMBIL DARI BAHASA BARE’E YAITU MOKOLE.

DI WILAYAH POSO SEBENARNYA TIDAK ADA BERDIRI SUATU KERAJAAN, APALAGI YANG BERNAMA KERAJAAN POSO ATAUPUN KERAJAAN LAGE, HANYA WILAYAH TANA POSO ADALAH TERMASUK WILAYAH KERAJAAN TOJO, KARENA EMPAT PENGUASA TANA BARE’E YANG DISEBUT TINJA PATA SULAPA TELAH MENDIRIKAN SUATU KERAJAAN YANG KEMUDIAN DINAMAKAN KERAJAAN TOJO, DAN YANG TERJADI ADALAH PIHAK NEGARA BELANDA YANG HENDAK MENGUASAI DAN MENGAMBIL WILAYAH POSO DARI PEMILIK TANA POSO YAITU KERAJAAN TOJO.

Dan yang terjadi adalah, Penguasa Poso atau Kabose ditahun 1896 saat masuknya Belanda di Tana Bare’e wilayah Poso adalah Empat bersaudara kandung masing-masing bernama Gaweda (Papa I Melempo, Tadjongga), Tampengara (Bungasawa), Ntewe (Nenek Gompi), dan Ule (Tancoigi, Papa I dori).

Dan Diantara mereka berempat yang bersaudara kandung yang paling di Tua kan (TAU TUA, BHS. BARE’E) adalah Papa I Melempo, dan Papa I Melempo adalah Kepala Suku To Kadambuku dan juga Seorang Muslim Taat yang Sangat Setia kepada Kerajaan Tojo yang pada tahun 1896 dipimpin oleh Raja Tojo Lariu.

Dari Empat Saudara Kandung tersebut Tiga Orang dijanjikan Kontrak Verklaring oleh Belanda dengan pengangkatan Besluit sebagai Penguasa Landschap di Tana Poso yaitu Tadjongga, Bungasawa, dan Ule.

Sedangkan Garuda dan Bengka sudah mati karena suatu peristiwa sehingga terjadi perubahan Skema oleh Belanda.

Dan Tadjongga adalah Kabose (yang terkuat dari beberapa Kapala Kampung, Bhs.Bare’E) di Tana Poso,

Papa i Melempo atau Tadjongga adalah orang yang sangat berpengaruh di Tana Bare’e, hal itu terbukti sewaktu terjadi konflik antara Orang-orang Parigi yang dipimpin oleh Saudara laki-laki Bengka, bernama Lasimpu yang menikah dengan sepupu Magau Parigi, dengan Kelompok Suku Bare’e To Pebato di sekitar Poso dan kemudian mereka semua didamaikan oleh Tadjongga dengan cara berdiri ditengah-tengah mereka yang berkonflik tersebut.

28205928356_95602346f9_z8726651061733916578.jpg

Dan beberapa catatan mengenai Kerajaan Tojo di Tana Bare’e wilayah Poso, yaitu :

, yang mana TOJO merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Tojo dan Tana POSO merupakan batas barat dari Wilayah Kerajaan Tojo.
Seperti halnya Tojo yang berasal dari kata MATOJO yang artinya KUAT MEMPERSATUKAN, Poso juga berasal dari bahasa orang bersuku bare’E yang tinggal di Wilayah Poso yang berarti KEKUATAN, yaitu KEKUATAN UNTUK MEMPERSATUKAN SELURUH DARATAN POSO YANG TERPISAH OLEH SUNGAI POSO, SEHINGGA KOTA POSO DI BUAT UNTUK MENYATUKAN DARATAN YANG TERPISAHKAN OLEH SUNGAI TERSEBUT, DAN HAL INI ADALAH UJIAN BAGI KERAJAAN TOJO YANG MERUPAKAN PENGUASA DI WILAYAH TANA POSO DAN TANA TOJO DIMANA RAJA TOJO KOLOMBOI PADA TAHUN 1905 DAN RAJA TOJO TANDJUMBULU TAHUN 1942 MENYERANG KOTA POSO UNTUK MEMBUKTIKAN KEPADA BELANDA SIAPA PEMILIK TANA POSO….!!!!

.

.

.

.
DILARANG MENGKOPY SECARA LISAN ATAU TULISAN SEMUA CATATAN SAYA TANPA SEIJIN PENULIS CATATAN DALAM RUANG LINGKUP NASIONAL DAN INTERNASIONAL, KARENA JIKA ITU TERJADI AKAN DI PROSES SECARA HUKUM YANG BERLAKU DI NEGARA INDONESIA, ATAS NAMA ALLAH SWT!!!!.

.

TERTANDA.

.

.

A. HIDAYAT MUSLAINI

Tinggalkan komentar